Kau pasti bertanya kawans, kenapa saya begitu semangatnya menuliskan serial Saraswatichandra di blog ini. Saya bukan pecinta sinetron atau serial ala sinetron. Serial yang sempat saya ikuti dengan sepenuh hati adalah Naruto dan The Legend of Aang. Tau dong ya tipikal ceritanya itu. Kok sekarang malah membahas serial India?
Hmm,, hampir seluruh stasiun tv sepertinya menyiarkan serial India. Mulai dari yang kolosal yang ceritanya sebagian besar sudah akrab di telinga sampai serial dengan latar drama percintaan modern ala-ala sinetron. Tapi salutnya, walaupun cerita yang ditampilkan kekinian, pakaian yang mereka tampilkan tetap sari. Beda sama sinetron ya, ga ada identitas yang jelas *apa karena produser sinetron itu juga berdarah Bollywood? 😆 *.
Ah, sudahlah. Balik lagi ke serial Saraswatichandra yang diputar di Trans 7 setiap pukul 17.00 dari Senin-Jum’at. Beberapa hari ini sempat mendengar kasak kusuk para penggemarnya, serial ini tayang apa enggak. Tinggal cari bocoran kemereka yang berlangganan Star Plus, secara disana serial ini sudah selesai tayang dari 25 Februari 2013 sampai 20 September 2014.
Saya pertama kali menoleh ke serial ini saat di rumah, ada yang kebetulan nonton. Telinga saya menangkap musik latarnya yang enak di telinga. Respon yang diberikan tubuh saya saat mendengar pertama kali itu, hampir sama saat saya pertama kali mendengar musik Tombo Ati Kyai Kanjeng. Berjalan mendekati arah suara tersebut.
Kebetulan juga, dipandangan pertama melihat serial Saraswatichandra ini pemain utamanya seperti benar-benar jatuh cinta secara alami, tanpa perlu penegasan lewat kata-kata. Bahasa tubuh, tatapan mata dan sentuhan tangan yang mereka tampilkan memperlihatkan chemistry yang mengalir natural *gw rasanya pengen jatuh cinta juga 😆 *.
Penasaran juga? Tonton aja sendiri.
Berikut sedikit sinopsis serial Saraswatichandra :
Dua orang sahabat sama-sama mempunyai anak yang sudah cukup dewasa. Saraswatichandra, pemuda tampan, tinggal bersama ayah dan ibu tirinya di Dubai. Sang Ayah menjodohkannya dengan Kumud, putri manis dari sahabatnya.
Ibu tiri Saras yang bernama Guman tidak setuju dengan perjodohan tersebut. Guman berharap Saras tak akur dengan ayahnya, tak pernah berkeluarga, biar harta suaminya itu bisa dikuasai sepenuhnya oleh dia. Secara kebetulan Saras sendiri takut akan sebuah komitmen karena trauma masa kecilnya yang ditinggalkan ibu kandungnya.
Saras dan Kumud sendiri juga tidak saling suka. Perlahan tapi pasti cinta menyapa hati mereka berdua. Halangan yang terus menerus muncul justru semakin menegaskan kalau cinta itu sebenarnya sudah sangat kuat menyelimuti hati mereka.
Guman tak tinggal diam melihat hal tersebut. Dia membongkar rahasia penyebab kematian ibu kandung Saras. Membuat Saras merasa terhisap masalalu, dia meninggalkan rumah dan membatalkan pernikahan dengan Kumud. Dengan memberikan alasan kalau dia bukan anak orang kaya lagi, jadi takkan bisa membahagiakan Kumud.
Cinta memang rumit untuk diceritakan.
Sesuai tradisi yang berlaku disana, jika seorang wanita batal nikah, itu sebuah aib. Si wanita harus menerima siapapun pria yang melamar selanjutnya. Kumud yang berada pada situasi seperti itu tak punya pilihan, dia harus menerima pinangan Pramad demi menyelamatkan nama keluarga.
Pramad ternyata bukanlah suami impian para wanita, dia pemabuk dan juga kasar. Belum lagi tingkah Kalika, pembantu keluarga itu yang ingin merebut Pramad dari Kumud, serta ingin menguasai hartanya.
Nasib cinta Saras dan Kumud jalannya panjang dan berliku *ya iyalah, biar episodenya juga banyak 🙂 *.  Tapi nantinya cinta mereka akan kesampaian kok. Episode akhirnya akan happy ending, Kumud akan melahirkan seorang anak perempuan 🙂
Sumber foto : india-forums
Note: Untuk cerita per episode atau sinopsis serial Saraswatichandra lengkapnya baca di tag Serial Saraswatichandra *klik aja linknya, ubek-ubek deh*. Selamat membaca 🙂
