Mahaputra: Dibatalkan Penobatannya Sebagai Putra Mahkota, Diusir Keluar Istana, Diminta Memberontak & Menduduki Tahta Oleh Raja Udai
Kisah cerita serial Mahaputra episode sebelumnya, permaisuri Jaivantabai yang sebelumnya mendapat ancaman dari permaisuri Bhatiyani, akan melakukan apa saja, termasuk melenyapkan Mahaputra agar tak jadi sampai menjadi raja Mewar kalau pelantikannya sebagai putra mahkota tetap berlangsung. Permaisuri Jaivanta meminta ma’af ke semua leluhur Mewar di kuil tempat semua foto leluhur dipajang, saat prosesi penobatan Mahaputra, permaisuri Jaivanta mengirim pesan pada raja Udai yang sedang melakukan pelantikan agar menemuinya. Permaisuri Jaivanta meminta raja Udai membatalkan proses penobatan Mahaputra sebagai putra mahkota sekaligus membuangnya keluar dari istana. Raja Udai meminta alasan Jaivanta, tapi sang permaisuri yang juga ibu kandung Mahaputra tak memberitau alasannya, karena ia percaya raja Udai takkan percaya pada alasan yang diberikannya seperti sebelumnya, sebab raja Udai terlalu buta oleh cinta pada permaisuri Bhatiyani. Raja Udai yang sudah berjanji akan memenuhi satu permintaan permaisuri Jaivanta saat Mahaputra berhasil mengibarkan bendera Mewar dan membantu memenangkan perang melawan bangsa Shamli menjadi tak berdaya atas pemenuhan janji yang harus dipenuhinya. Walau marah besar, raja Udai menuruti permintaan permaisuri Jaivanta, setelah itu ia menyendiri di ruangannya. Permaisuri Bhatiyani yang memang sangat ingin tau apa sepak terjang permaisuri Jaivanta, menyusul dan mencari raja Udai ke ruangan.
Sinopsis kisah Mahaputra #31, raja Udai menjelaskan pada Bhatiyani yang memasang wajah pura-pura bersedih, “kau sudah tau apa yang terjadi sekarang, meskinya kau bisa mengerti keadaan yang terjadi kemudian, kau akan dilibatkan dalam pertanyaan yang sekarang kau tanyakan”. Bhatiyani menunjukkan wajah pura-pura kaget, terngiang ucapan Mahaputra sebelumnya, ‘aku berjanji ibu, aku akan melaksanakannya dengan baik’. Permaisuri Bhatiyani lengsung bersandiwara dengan sangat baik dihadapan raja Udai, ia menatap raja Udai sambil menggeleng sedih, sekaligus ingin meyakinkan, “tidak Yang Mulia, kau tau, aku selalu menyayangi pangeran Mahaputra seperti anakku sendiri bukan?”.
Raja Udai menghindarkan tatapan dari permaisuri yang sangat ia sayangi itu, “aku tau itu Bhatiyani, tapi semua orang ingin tau jawabannya, dan kalau mereka tidak dapat jawabannya, mereka akan buat jawaban sendiri, dan kemudian, mereka bahkan mulai percaya jawaban itu. Nanti kau akan lihat, semua orang akan mencurigaimu dalam waktu yang singkat. Apa kau mau menanggung beban itu setelah semua ini terjadi”.
KLIK “ANGKA” Halaman, dibawah artikel “TERKAIT” untuk melihat foto dan kelanjutan kisahnya :