Saraswatichandra: Lamaran Naveen Untuk Kusum & Kejutan Perubahan Sikap Pramad
Sinopsis episode sebelumnya dari Saraswatichandra, Pramad menunjukkan perubahan sikap, berusaha merebut hati Kumud dengan mengajaknya berkunjung ke rumah orangtua Kumud.
Episode 160 dan 161 melanjutkan sinopsis sebelumnya, kejutan yang diberikan Pramad terhadap perubahan sikapnya membuat Saras bertanya-tanya apa sesungguhnya yang sedang direncanakan Pramad. Sementara Kumud dan keluarganya mulai mempercayai Pramad.
Sinopsis lengkap episode kali ini dimulai dengan kemarahan Dugba pada Saras, karena membatalkan pernikahan dengan Kumud, mulai mencair, setelah ia mendengar alasan Saras.
Dugba juga memahami kenapa Saras tetap berada dekat Kumud, untuk memastikan Kumud menemukan kebahagiaan dengan orang yang bisa menghargainya. Sebagai bentuk bayar hutang budi Saras pada Kumud, karena takdir memilih mereka seperti itu. Saras siap menerima hukuman dari kesalahan yang diperbuatnya. Wajah Saras syarat dengan penderitaan sesal yang tak kunjung selesai.
Dugba mau memberi dukungan pada Saras lewat sentuhan di pundak, tapi kemudian ia menahan tangannya sendiri, membatalkannya, ia memilih berkata dengan suara seorang ibu “Sekarang, masuklah, Pramad memanggilmu”. Sebelum Dugba menangis melihat beban penderitaan yang dialami Saras, Dugba masuk duluan.
Di ruang tamu, Pramad membagikan hadiah kiriman kedua orangtuanya untuk semua keluarga Kumud. Semua tersenyum. Dugba yang baru masuk setelah memanggil Saras berkata “Pramad, harusnya kami yang memberimu hadiah”. Tiba-tiba Kusum muncul dan mengatakan ia membawakan hadiah untuk Pramad. Saras bergabung bersama mereka, dengan wajah suntuk.
Melihat sikap Kusum, ibunya bercelutuk “Aku sudah lupa kalau kau milik keluarga kami dan bukan keluarga Dhan Dharmadhikari”. Pramad yang mendengar itu menyambungnya dengan berkata “Hanya saja nama keluarganya Desai, kami sangat menyukainya, untuk itu kami berencana untuk tetap menjaganya bersama kami”. Wajah Kusum mulai terlihat tegang mendengar ucapan Pramad.
Kemudian dengan wajah dibuat penuh penyesalan, Pramad berkata kalau terakhir kali ia datang kerumah itu, ia telah menghina keluarga dan semuanya dibawah pengaruh alkohol. Wajah semua yang hadir mencoba maklum, Saras mengawasi Pramad dengan tatap berpikir, ada apa dengan perubahan Pramad ini?.
Pramad masih berbicara kalau saat itu ia tak peduli siapapun, tapi seseorang telah mengajarkannya untuk menghargai sebuah hubungan. Saras mendug-duga siapa yang dimaksud Pramad, Kumud menoleh juga kearah Pramad.
Pramad pun melihat Kumud sambil terus berkata pada semua yang hadir “Dan aku sudah bertobat sekarang”. Saras mendengar ucapan Pramad itu tetap terlihat jutek , ia tak mempercayai itu.
Pramad kemudian berdiri sambil berkata, berjalan mendekati Naveen, “seseorang yang telah membantu memperbaikinya adalah Naveenchandra”. Naveen spontan kaget dan menatap Pramad, sambil berpikir apa maksud Pramad. Kumud juga terkejut, semua keluarga memberi tatapan kurang setuju dengan pilihan Pramad tentang seseorang yang membantunya mengerti arti sebuah hubungan.
Mata Naveen bergerak gelisah, ucapan Pramad masih belum berhenti “Dan aku ingin melakukan sesuatu sebagai imbalan atas kebaikannya”. Kumud terlihat menarik nafas gelisah.
Pramad masih bicara “Saat ini aku ingin mengembalikan sesuatu yang telah lama hilang darinya”. Pramad menatap Saras. Semua menunggu kelanjutan ucapan Pramad.
Pramad berbicara lagi “Jujur saja, aku belajar arti cinta itu dari Naveenchandra, dia sudah lama tinggal di rumah kami, dia bertemu dengan gadis itu setiap hari *Kumud dan Saras menahan nafas* Tinggal dibawah atap yang sama, tapi tidak sekalipun Naveenchandra membuatnya jelas *Saras melirik kaku, Kumud merundukkan pandangannya, berpikir* kalian tau kenapa? Karena dia tidak ingin menyakiti gadis itu dan juga keluarga gadis itu *Dugba, Guniyal, Tuan Vidya, saling tatap* Sekarang katakan padaku, haruskah cinta seseorang tak terlengkapi? Jadi Tuan aku mengajukan lamaran atas nama Naveen pada putrimu untuk menikah dengannya”, Pramad mengatupkan tangan di dadanya sambil berdirinya mendekat ke ayah Kumud. Mata Saras tak menduga, Kumud setengah panik.
Pramad menambah omongannya “Aku ingin kalian mengijinkan Kusum dengan Naveenchandra menikah”. Kumud, Kusum, Saras mulutnya sampai ternganga mendengar permintaan Pramad. Saras menahan geram. Keluarga Kumud terbelalak, spontan yang duduk langsung berdiri.
KLIK “ANGKA” Halaman, dibawah artikel “TERKAIT” untuk melihat kumpulan foto dan kelanjutan kisahnya :