Saraswatichandra: ‘Nyanyian Hati’ & Memperbaiki Hubungan Tanpa Cinta
Saras alias Naveen dan Kumud yang ditinggalkan dipinggir jalan oleh Pramad, saat kembali dari mengunjungi rumah keluarga Kumud dan dihadang perampok di jalan, mereka berjalan kaki berdua, sambil mendengarkan ‘nyanyian hati‘ masing-masing:
Apa hati yang telah mati, lalu dihidupkan oleh cinta
Lalu cinta inilah yang menghancurkan hati
Aku dihukum oleh cinta,
Apa salahku
Aku telah terampok,
Aku telah tercampak dalam cintamu
Lalu dirampas oleh kepedihan,
Hanya kesunyian yang didapat
Jika bertemu dengan Tuhan, akan kutanyakan, ya Tuhan,
Yang memberikan tubuh kekar, kenapa ciptakan hati serapuh kaca
Serta diberi perasaan yang bisa mencintai, Apakah ini cinta?
Ajaib sekali kodrat-Mu, Kutuk terucap terus dari hati yang menderita.
Kereta gerobak dan yang membawa ‘pengantin’ dan iring-iringannya ada yang lewat. Namanya dikampung, mereka bisa menumpang. Saat naik gerobak hias tersebut, paha Saraslah yang berfungsi sebagai tangga naik ke gerobak bagi Kumud.
Terlalu menyakitkan cinta seperti itu kalau kejadiannya di kehidupan nyata. Saling mencintai, dekat, saling tatap, tapi tak bisa saling memiliki, duh, pengen nyemplung di empang penuh ikan rasanya *tapi ini kan cinta dalam sinetron ala India 😆 *.
Kembali ke sinopsis serial Saraswatichandra episode 128 dan episode 129 yang
tayang tanggal 11 Februari di Trans7.
Kumud masuk rumah lebih dulu sebagai ‘nyonya rumah’, Naveen belakangan.
KLIK “ANGKA” Halaman, dibawah artikel “TERKAIT” untuk melihat foto dan membaca kelanjutan kisahnya ya kawans 🙂