Saraswatichandra: Pernikahan Saras Kumud, Kehadiran Laxminandar & Diterimanya Hubungan Danny Kusum
Saraswatichandra episode seeblumnya, Kalika yang bertekad memisahkan Kumud Saras agar tak bahagia, memberikan kado yang tidak diketahui orang lain, dengan cara mengirimkan paket tanpa nama dan surat yang menyatakan Kumud masih terikat pernikahan dengan Pramad pada polisi. Sebelumnya, Kalika juga mengambil surat cerai Kumud yang disimpan Vidya. Kado Kalika ini, pernikahan Saras Kumud dibatalkan oleh polisi yang datang jika tidak bisa menunjukkan bukti surat cerai. Ibu Pramad, Nyonya Soubhgayadevi muncul di pernikahan sebagai penyelamat dengan membawa salinan surat cerai Kumud yang ada padanya.
Sinopsis serial Saraswatichandra episode 250 dan 251, Nyonya Soubhagya memberitau Kumud yang merasa terselamatkan dengan kedatangan ibu Pramad tersebut, “Kau telah banyak membantuku, hanya ini yang bisa kulakukan untukmu”. Saras langsung merespon, “Nyonya, tidak perlu bicara begitu, berikan saja restumu”. Si Nyonya tersenyum pada Saras Kumud yang berdiri dihadapannya.
Vidya sambil memberi sikap salam, ikut bicara, “Nyonya Soubhagya, aku sangat berterima kasih padamu”. Si Nyonya membalas sikap salam juga, “Tidak Tuan Vidya, aku sudah dibutakan oleh cinta anakku. Aku sudah berlaku tidak adil pada Kumud. Aku memperlakukan Kumud sebagai putriku, bagaimana aku membiarkan pernikahannya dibatalkan. Jika kau ingin berterima kasih, langsung saja pada orangnya, dia yang memberitauku tentang pernikahan ini”. Saras Kumud saling lihat, Vidya langsung bertanya, “Siapa yang telah memberitaumu”.
Nyonya Soubhagya melihat kearah dia datang. Semua mata keluarga melihat dengan mata menunggu ke arah datangnya orang yang telah memberi tau tersebut. Begitu melihat wajah yang muncul adalah Tuan Laxmindar Vyas, ayahnya Saras, semua keluarga terkejut. Saras bahkan terpana, terpaku, tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dugba juga terbelalak.
Melihat Ayah Saras, Kumud langsung berkata, “Penantian ini sangat panjang, terima kasih Tuhan, karena mengabulkan do’aku”. Saras yang berdiri di sebelah Kumud, langsung menatap Kumud dengan mata sangat kaget, tak menyangka dengan apa yang akan di dengarnya dari mulut Kumud. Laxminandar melihat semua anggota keluarga dengan sikap agak canggung tapi tetap tenang.
Vidya bergumam, “Nando”. Danny menarik nafas dengan wajah cemas melihat kemunculan ayahnya. Kalika mengernyitkan wajahnya begitu tau siapa yang memberitau ibunya Pramad, ia langsung memperhatikan semua wajah keluarga yang terlihat tegang. Kusum menatap Danny dengan wajah agak pucat, karena mereka tidak mempersiapkan mental dengan kehadiran keluarga dari pihak Saras.
Saras menatap Kumud dengan wajah kaku. Yang ditatap masih terkesima memperhatikan Tuan Laxminandar. Kumud malah tersenyum, beranjak menemuinya, menyentuh kaki Tuan Vyas, yang dibalas doa, “Semoga kau bahagia”.
Saras membuang pandangannya dari apa yang sedang dilakukan Kumud pada ayahnya. Saras tertunduk dengan mata bergerak cepat, dan membathin, ‘orang yang membuatku menyakiti hati Kumud’. Saras terbayang saat pertengkaran dengan ayahnya itu, sehari sebelum rencana pernikahan pertamanya dulu dengan Kumud. Saras yang tau kenapa ibunya memilih pergi meminta pertanggung jawaban Guman dengan ucapan penuh kekecewaan yang mengandung kemarahan ‘kau sudah membunuh ibuku’. Laxminandar membela istrinya itu dengan berteriak ‘Saras’ dengan mendaratkan tamparannya.
Di tengah keluarga dan tamu yang hadir di pernikahannya saat ini, dengan kemunculan ayahnya membuat Saras ‘terhisap masa lalu’, wajahnya kembali ke wajah kaku yang berhati dingin, tak ingin disentuh oleh emosi apapun. Sementara Kumud di hadapan Laxminandar, matanya berkaca-kaca. Laxminandar bicara pada Kumud, “Aku tidak jujur pada hubungan ini. Tapi kau, menganggap kehadiranku penting dalam peristiwa ini”.
Saras yang tercenung, kembali menoleh dengan tatap kosong pada Kumud yang sedang mendengar Laxminandar bicara, “Dengar nak, mengundangku datang kemari, kau telah menghargai hubungan ayah dengan anak”, sambil lihat ke arah Saras yang langsung menolehkan pandangan ke arah lain. Kumud menoleh ke Saras, Saras sempat menoleh dengan tatapan seakan jiwanya tak bersama badannya, kemudian memilih menundukkan pandangannya.
Laxminandar masih bicara, “Aku juga tau, selain kau, tidak ada satupun orang di sini ingin aku berada di peristiwa ini”. Kumud melirik ke arah Saras yang menundukkan wajah, dengan emosi yang mulai terlihat, wajah Saras sudah menunjukkan kemarahan dari jiwa terdalam yang tak terucap. Guniyal menunjukkan wajah kurang enak mendengar ucapan tersebut, tapi tak punya pilihan. Dugba hanya menundukkan wajah.
Vidya langsung melangkah ke hadapan sahabatnya itu, “Nando, aku katakan yang sebenarnya, pernikahan ini tidak akan lengkap tanpamu, *Kumud senyum*, Senyum menyedihkan terpancar dari wajahmu, sebuah dilema yang menghancurkanku, katakan apa yang bisa aku lakukan”. Kumud melirik Saras yang masih menunjukkan wajah menahan marah sambil menundukkan pandangannya.
Laxminandar bicara dengan wajah sedih, “Kau benar sekali Vidya, aku tidak cukup pantas dipercayai oleh teman-temanku”. Vidya menjawab, “Tidak Nando”. Saras menatap ke arah dua orang itu dengan wajah mengernyit. Vidya dan Laxminadar berpelukan, dua sahabat yang memahami lagi setelah saling marah. Saras hanya menatap kosong. Guniyal tersenyum lega. Kakek masih menunjukkan sikap netral, menunggu sikap Saras.
KLIK “ANGKA” Halaman, dibawah artikel “TERKAIT” untuk melihat foto dan kelanjutan kisahnya :
