Saraswatichandra: Siksaan Perasaan Mengkhianati Janji Cinta
Sinopsis episode 106,107,108 yang tayang pada tanggal 28 Januari di Trans7, serial Saraswatichandra . Saras berhasil menyelamatkan Kumud dari timpaan tiang beton yang sengaja dilakukan oleh orang suruhan Pramad. Semua orang yang hadir diacara pemujaan dewi untuk menyambut Kumud sebagai menantu, terpana, sekaligus lega karena Kumud selamat.
Pramad yang datang setelah kecemasan usai, langsung dimarahi ayahnya dan diminta mengucapkan terima kasi pada Saras atau Naveendchandra yang telah menyelematkan Kumud. Bukannya minta ma’af, Pramad malah menghina Saras dengan menyodorkan uang. Ayah Pramad yang melihat itu, langsung memarahinya, kok bisa-bisanya Pramad menghargai keselamatan istrinya dengan uang.
Di kediaman orangtua Pramad, Saras dan Kumud saling gelisah. Ingin bertemu, tapi langkah mereka tertahan saat sadar kondisi masing-masing. Apa yang akan mereka bicarakan lagi, sepertinya takdir punya rencana lain.
Pramad yang masuk kamar dalam keadaan mabuk, marah-marah ke Kumud. Ia menyalahkan keberadaan Kumud dirumahnya. Harusnya dari awal ia menyingkirkan Kumud, karena ia semakin merasa bahwa ayahnya membawa Kumud sebagai menantunya hanya untuk membuktikan bahwa ia adalah anak lelaki yang tak berguna. Pramad mengusir Kumud keluar kamar dan tak boleh menyentuhnya sama sekali saat ia sempoyongan mau jatuh karena mabuk.
Kumud di luar Kamar melirik ke kamar Saras dan merasa tersiksa dengan kenangan mereka, “Aku sudah dihukum karena mencintai dan mempercayaimu. Lihat kemana cinta membawaku”.
Sementara Saras di kamarnya juga terduduk lemas,”Kumud, kita sudah bertemu. Bahkan setelah bertemupun aku tak bisa menjawab pertanyaan yang terpancar dimatamu”.
Pikiran Kumud,”Saras, kenapa kau datang sekarang disaat aku tak berhak bertanya”.
Pikiran Saras,”Kita berdua tak berdaya, bahkan setelah dekat kita tak bersatu. Kumud, meski tinggal dirumah yang sama, kita masih jauh satu sama lain. Aku bahkan tak bisa menyentuhmu”.
Sementara di rumahnya ibu Kumud ingat sama Saras, walau Saras telah mengecewakan mereka, tapi Saras telah banyak membantu keluarganya. Dugba menenangkan dan mengatakan kalau pernikahan itu selalu berkaitan dengan takdir. Walau cinta Kumud tidak berhasil, mudahan pernikahannya bahagia. Kumud tidak bisa melupakan masa lalunya. Tapi cinta baru dari suaminya akan bisa menggantikan cinta Saras, karena :
hanya cinta yang bisa menggantikan cinta.
Sunny sahabat sekaligus orang kepercayaan Saras sampai ke rumah keluarga Kumud untuk mencari tau tentang Saras. Ia langsung disambut oleh kemarahan Ayah dan keluarga Kumud. Setelah dijelaskan kronologi yang menimpa Saras, semua keluarga lega, sekaligus tak bisa berbuat apa-apa. Kumari berniat memberi tau Kumud tentang Saras yang berusaha menepati janjinya. Tapi dilarang oleh Dugba.
Apa kalian tidak berpikir, bagaimana Kumud akan menjalani harinya di rumah mertuanya jika tau yang sebenarnya. Cintanya kepada Saras akan kembali, dan dengan kondisinya yang telah menikah, sama aja kita membuang jiwa dari badannya. Bagaimana Kumud bisa bertahan hidup dengan badan tanpa jiwa? Takdir cinta telah memilih Kumud dan Saras seperti itu.
Semua keluarga Kumud, termasuk Sunny tak tau harus berbuat apa.
Foto-foto serial Saraswatichandra episode 106, 107 dan 108
***
Pagi harinya Kumud dibangunkan oleh keponakan Pramad yang akan bermain dengan selimut yang dipakai Kumud untuk tidur. Si keponakan itu mengingatkan Kumud untuk berterima kasih pada orang yang telah menyelamatkannya dari kejatuhan tiang semalam. Mata Kumud berkaca-kaca sambil membathin,”ia, orang itulah yang telah membuatku sampai ke rumah ini”.
Hari itu Kumud dan Saras juga bertemu di ruang tamu saat Kumud dan mertuanya sedang membuka kado pernikahan yang diberikan kerabat. Saat ada kesempatan bicara berdua, Kumud justru tak memberi kesempatan Saras untuk bicara, dan memilih meninggalkannya.
Di kamarnya, Saras semakin tak berdaya dan tanpa sadar berbicara sendiri,”Kumud, meski tak sengaja, aku telah menghina cinta kita. Aku memahami kenapa kau marah”.
Tau-tau Kalika si asisten rumah tangga menerobos ke kamar Saras dan menggodanya. Saras mengingatkan batasan Kalika. Kalika balik marah dan mengatakan bahwa di rumah itu status mereka sederajat, sama-sama pekerja, jadi jangan berlagak sok, ia bisa meminta Pramad untuk mengusir Saras dari rumah itu.
Kumud masuk dan memarahi Kalika. Ia mengingatkan Kalika akan statusnya di rumah itu, dan memintanya melakukan apa yang menjadi tugasnya, tak lebih.
Setelah Kalika keluar dengan wajah cemberut, Saras baru mau menjelaskan semua pada Kumud. Ibu mertua Kumud memanggilnya. Batal lagi deh mereka bicara.
Saat mau ke dapur, ia melihat Ayah mertua dan kakak perempuan Pramad sedang mengobrol. Dia mendengar ayah mertuanya membicarakan Saras. Saras telah membantunya, ia anak baik, tapi dari matanya terbaca jelas kalau anak itu sangat menderita. Ia seperti mengalami siksaan perasaan. Kakak perempuan Pramad menimpali ayahnya, luka yang di deritanya takkan sembuh kalau Naveenchandra (Saras) tidak melepaskan beban di dadanya.
Kumud yang mendengar perbincangan sambil berjalan ke dapur, wajahnya mengeras. Selamat Naveenchandra, kau berhasil mengambil hati keluarga ini dan semoga aja kau bisa menepati janjimu sehingga tidak mengecewakan mereka. Jangan hancurkan harapan mereka seperti kau menghancurkan mimpi-mimpiku.
Di dapur ia justru mencari tau waktu kedatangan Saras dan bagaimana ia mendapatkab luka di kepalanya, kepada pembantu yang merawat Saras dari awal kedatangannya. Si pembantu menjelaskan kalau Saras ditemukan dipinggir jalan dalam keadaan pingsan saat malam pernikahan Kumud.
Kumud terpana ia mulai bisa meraba arti dari tatapan Saras, kalau Saras sebenarnya datang menepati janji cinta mereka, tidak mengkhianatinya.
Keluar dari dapur ia justru gelagapan melihat di dekat ayah mertuanya sudah ada Saras disitu. Saat disuruh berkenalan, mereka berdua justru saling terpana. Untung kakak perempuan Pramad ngoceh kalau mereka sudah saling kenal semenjak malam penyelamatan Kumud tempo hari.
Kumud ngacir dari situ. Tapi pikiran Saras dan Kumud saling berbicara :
*namanya juga sinetron, biar romantis*
Saras : “Aku harus bagaimana, apa yang kulakukan, agar kau hidup lagi. Aku harus bagaimana, apa yang kulakukan, agar kau merasa tenang, meski aku tak bisa membahagiakan dirimu. Aku harus bagaimana”.
Kumud: “Aku harus bagaimana, kau sangat menderita, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa”.
***
Saat mengantarkan teh ke ruang kerja mertuanya, dan keluar lagi mengambil gula. Saras masuk keruangan itu untuk pamit pada si politisi dan istrinya yang telah merawatnya. Ia mengatakan tak bisa tinggal lebih lama lagi, ia sudah cukup sehat untuk melanjutan hidupnya di tempat lain. Ayah mertua Kumud tidak mengijinkan.
Tapi jika Saras tetap memaksa, mereka akan membicarakan ulang itu lagi setelah ia selesai dengan urusannya diluar.
Kumud masuk dan ikut mendengarkan percakapan itu.
Ayah mertuanya menyuruhnya untuk berterima kasih pada Saras karena telah menyelamatkan nyawanya. Ia keberatan, Saras juga mengerti dan bilang tak perlu berterima kasih, semua orang akan melakukan hal yang sama kalau mereka berada di posisi Saras saat itu.
Ayah mertua Kumud malah membantah pernyataan Saras itu tanpa tau apa siksaan perasaan Saras dan Kumud yang bergolak saat itu, “tidak Naveen, tindakan itu hanya bisa dilakukan oleh orang yang saling mencintai, sementara kau tak kenal dengan menantuku ini. Betapa baiknya kepribadianmua” *tsaaahhh*.
Kumud tak berdaya dibawah tatapan kedua mertuanya, akhirnya mengucapkan kata terima kasih kepada Saras,”Apapun yang kau lakukan kepadaku, aku takkan melupakannya seumur hidupku. Terima kasih”.
Ucapan terima kasih Kumud itu hanya Saras dan Kumud yang tau maknanya. Di tambah penonton serial itu, pastinya 😀 .
Baca juga sinopsis sebelum ini ya kawanas : Tatapan berbicara banyak dalam pertemuan Saras Kumud.
***
Makanya kawans, jika kau mencintai dan sudah berjanji untuk menikahi seorang gadis, tepatilah. Jika merasa tak bisa menepatinya, janganlah sampai membuat janji. Berat rutukan penyesalan yang akan kau terima. Setiap helaan nafasnya, sepanjang hidupnya. Sampai cinta baru bisa menggantikan luka cinta itu.
Itu sebabnya kali banyak yang percaya, jika lelaki ‘nakal’ mengkhianati janji cinta seorang wanita, anak perempuannya yang akan membayar ulahnya itu. Entahlah.