Shakuntala: Cinta Tulus Punya Kemampuan Menguatkan Hati Yang Sedih

0

Cerita Shakuntala episode sebelumnya, dua sejoli ternyata benar-benar mempunyai ikatan bathin yang kuat keduanya saling merasakan kegelisahan yang sama saat Shakuntala tiba di istana, Dushyant gelisah walau sedang mempersiapkan pertanyaan tahap pertama sayembara Gauri.

Shakuntala episode 64 #63 00

Shakuntala sinopsis episode 64 #63, Dushyant yang berjalan diujung lorong terhenti, ternyata karena menoleh ke arah ruangan kuil dimana Gauri terlihat sedang duduk termenung dengan sedih, sehingga dia tak menyadari keberadaan Shakuntala di ujung lorong. Dushyant melangkah masuk menemui Gauri, Shakuntala berbelok ke arah lorong yang ditinggalkan Dushyant tadi.

Shakuntala episode 64 #63 01a

Gauri langsung bangun begitu menyadari kemunculan Dushyant dan berjalan ke hadapan kakaknya itu. Dushyant bertanya, “apa yang kau lakukan di kuil malam-malam seperti ini”. Gauri yang masih ada sisa air mata di wajahnya tak berterus terang, “tidak kak, tidak ada apa-apa”. Dushyant menyentuh kepala Gauri, “aku tau, kau pasti akan merasa sedih akan meninggalkan kami semua”. Gauri tak bisa menahan air matanya, ia terisak kepelukan kakaknya itu. Dushyant memeluknya, memberi kenyamanan seorang kakak.

Dushyant melepaskan pelukan Gauri, “setelah kau pergi, aku pasti juga akan kesepian, pada siapa aku akan becanda hal-hal yang kecil, siapa lagi yang akan ku ganggu, dengan siapa aku akan bertengkar”, Duhsyant mengatakannya sambil meneteskan air mata juga. Gauri berkata, “kakak, kalau tau sakit begini”, Gauri menghapus air mata di pipi Dushyant, “aku akan minta ayah agar bawakan seorang kakak ipar yang paling cantik, yang akan bicara denganmu, berdua dengan mu dan pasti sangat mencintaimu”, Gauri mengusap pipi kakaknya yang terlihat sangat sedih juga.

Shakuntala episode 64 #63 02

Dushyant langsung membalikkan badannya, tak ingin Gauri melihat kesedihannya, “aku tidak mau menikah. Daripada mencintai seseorang dan sakit hati, maka lebih baik aku sendiri”. Gauri kaget mendengar ucapan Dushyant, “kakak, apa ada yang sudah menyakiti hatimu?. Kakak, siapa namanya? Kau masih sangat mencintainya bukan?”. Dushyant tak mau memperlihatkan kesediahannya. Sementara di luar, Shakuntala masih berjalan di lorong.

Dushyant menjawab pertanyaan Gauri, “dulu aku mencintainya, tapi sekarang tidak lagi. Aku rasa itu belum cinta yang tulus. Karena cinta yang tulus punya kemampuan dalam mengatasi segala hal dalam segala masalah”. Dushyant menahan air matanya supaya tidak turun, sementara Gauri yang berdiri di belakang kakaknya jadi tercenung memikirkan nasib cintanya. Mereka sama-sama terdiam, tenggelam dalam pikiran masing-masing.

Sementara di lorong, Shakuntala sudah menyampaikan pesan Rishi Satanand pada prajurit. Prajurit menyampaikan pesan ke Mritunjay yang sedang duduk di kamarnya, “Rishi Satanand dan putrinya Rishi Kanva, Shakuntala sudah hadir di istana, dia ingin bertemu dengan anda”. Mritunjay langsung tersenyum mendengar informasi itu dan langsung berdiri, “katakan padanya aku akan ke sana”. Prajurit memberi hormat, langsung pergi. Mritunjay bergumam, “aku juga ingin sekali bertemu dengan dia”.

Shakuntala episode 64 #63 05

Di ruang, kuil, Dushyant dan Gauri malah duduk bersisian sambil bersandar peti disitu dan memeluk lutut masing-masing. Dushyant mengusap kepala adiknya, “ini sudah larut malam, kau pergi tidur ya”. Gauri menoleh ke Dushyant, “Iya, kakak duluan saja, sebentar lagi aku juga akan ke kamarku”.

Dushyant menarik nafas, kemudian bangkit, melangkah gontai ke luar ruang kuil. Speninggal Dushyant Gauri menengadah ke langit-langit kuil untuk memenuhi rongga dadanya dengan udara.

Shakuntala episode 64 #63 06

Sementara itu, Shakuntala masih berjalan di lorong istana setelah menyampai kan pesan. Ia terbayang saat dulu waktu kecil bertabrakan dengn Dushyant di lorong dan membuat makanan yang dibawanya tumpah. Saat membersihkan tumpahan itu, tangannya terluka, Dushyant langsung jongkok, meraih tangannya yang jarinya berdarah. Dada Shakuntala terasa sesak mengingat kenangan itu.

Kemudian ia melihat ke arah sebuah ruangan dan terbayang saat ia dan Gauri mengerjai Dushyant sehingg muka Dushyant belepotan oleh warna hitam yang sebelumnya dia olesi pada saputangan Dushyant. Kemudian dia dan Gauri mentertawakannya. Shakuntala jadi merasa ga enak hati saat sekarang.

Dushyant sudah melewati prajurit yang tadi diminta untuk menyampai kan pesan Rishi oleh Shakuntala. Ia sudah sampai di ujung lorong Shakuntala menjemput kenangannya, tapi Shakuntala sudah berbelok meninggalkan lorong itu, hanya tiupun selendangnya yang masih terlihat. Dushyant tertegun, bergegas ke ujung lorong, menghentikan langkahnya sendiri sambil membathin, ‘sudahlah Dushyant, mana mungkin dia disini”. Dushyant berbelok, membuka pintu dan menutupnya ke arah ruangan kamarnya. Shakuntala membalikkan badannya mendengar decit pintu, tapi yang dilihatnya hanya pintu yang sudah tertutup. Ia mencoba mengidarkan pandangannya, tak ada siapa-siapa. Dushyant masuk ke kamarnya, melamun dipinggir tempat tidur.

Di lorong, Shakuntala membalikkan badannya, dan terkejut saat melihat Mritunjay berdiri tak jauh dari situ dengan wajah tersenyum. Shakuntal menggerakkan sedkiti otot wajahnya. Mritunjay melangkah ke dekatnya, “aku menyambutmu di istana Hastinapura”. Shakuntala tersenyum.

KLIKANGKA”  Halaman, dibawah  artikelTERKAITuntuk melihat foto dan kelanjutan kisahnya :

Leave A Reply

Your email address will not be published.